Banyak tempat wisata yang menyajikan berbagai suguhan menarik untuk dinikmati di Aceh. Seperti objek wisata gua yang selama ini kurang ter-ekspos keluar. Padahal cukup banyak gua yang dimiliki oleh Provinsi Aceh dan cukup menarik untuk dikunjungi.
Gua-gua di Aceh masih sangat jarang dikunjungi, bahkan tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Salah satunya adalah gua Batee Meucanang yang terdapat di Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan. Gua ini terletak di hutan belantara taman Nasional Gunung Leuser yang masih sangat lebat.
kali ini saya di temani oleh komunitas PETA (Petualang Taluak) untuk menyusuri gua tersebut, dalam perjalanan untuk dapat mencapai lokasi Gua Batee Meucanang, perjalanan yang ditempuh kurang lebih 30 menit dari, ibukota Kecamatan Labuhan Haji Barat. Ikut saja penunjuk arah yang dibuat Disbudpar Aceh di Keude Blang Keujeren ke arah pegunungan.
Setengah perjalanan sampai desa terakhir yaitu Desa Pulo Kan, jalan yang dilalui masih sangat mulus, tetapi untuk selanjutnya jalan akan dipenuhi batu. Melaluinya sangat dibutuhkan kehati-hatian karena jalannya lumayan ekstrim. Menuju ke gua kita dapat menggunakan kendaraan bermotor yang sangat dituntut untuk keseimbangan.
Batee Meucanang keberadaannya cukup tersembunyi. Para pengunjung yang belum tahu tempatnya bisa menanyakan kepada penduduk sekitar yang melakukan aktivitas dan banyak berlalu lalang di jalan menuju gua. Saat sampai di lokasi Gua Batee Meucanang, kita harus mendaki sebuah bukit terjal yang ketinggiannya kira-kira sepuluh meter karena gua tersebut berada di sebuah bukit.
Gua yang berukuran kira-kira 20 meter persegi dengan tinggi 15 meter ini memiliki dua pintu masuk. Pintu masuk pertama sangat sempit, hanya muat untuk satu orang. Sedangkan untuk pintu kedua sangat lebar, yang merupakan pintu keluar. Untuk bisa menikmati ornamen dan hewan yang hidup di dalam gua kita harus menyiapkan senter untuk penerangan.
Kabarnya nama Gua Batee Mecanang berasal dari batu di dalam gua, yang apabila di pukul akan mengeluarkan suara canang. Benda ini ialah alat musik tradisional Aceh. Di dalam gua juga terdapat sebuah celah batu berbentuk telapak kaki kiri, konon katanya merupakan tapak dari seorang Aulia yang melakukan pertapaan di gua tersebut.
Puas menelusuri gua. Kami pun langsung turun danmenikmati air terjun dan gemercik air pada bebatuan sungai yang berada tidak jauh dari lokasi gua ua Batee Meucanang, air terjun yang begitu asri dengan lumut di bebatuan membuat suasana pemandian air terjun ua Batee Meucanang menjadi semakin alami,  . Terpenting, Gua Batee Meucanang dapat dikunjungi oleh siapa saja dan tidak memerlukan biaya masuk alias free.